Pemalsuan Kitab-kitab Ulama Oleh Tangan-tangan Salafy Wahabi

Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik: Episode Kebohongan
Publik Sekte Salafi Wahabi

Salafy Wahabi Memalsu Kitab2 UlamaOleh: Syaikh Idahram

Penerbit: Pustaka Pesantren

Tebal: 308 Hal.

Harga: Rp. 50.000,-

Buku ini adalah buku ke-2 terkait trilogi data dan fakta penyimpangan
salafi wahabi. Sebelumnya adalah "Sejarah Berdarah Sekte Salafi
Wahabi" dan Buku ke-3 rencananya akan terbit dengan judul "Ulama
Sejagad Menggugat Salafi Wahabi".

Adagium yang mengatakan bahwa, buku adalah pengikat ilmu, tidak ada
yang mengingkarinya. Lebih dari itu, buku merupakan salah satu media
utama dalam mencari kebenaran. Telah berabad-abad lamanya, para ulama
terdahulu mewarisi ilmu mereka kepada generasi setelahnya melalui buku
yang mereka tulis. Buku menjadi sangat berharga dan penting. la
menjadi sandaran utama umat dalam mencari kebenaran dan petunjukTuhan.
Lalu, apa jadinya jika buku-buku para ulama yang mewarisi ilmu dan
petunjuk itu dikotori, diselewengkan, bahkan dipalsukan? Ke mana lagi
umat ini hendak mencari kebenaran?

Barangkali Anda terperanjat, kasus-kasus penyelewengan Salafi Wahabi
dalam hal amanah ilmiah ini sangat banyak dan beragam, sebagaimana
yang-insya'Allah-akan dikupas dalam buku ini, seperti: pemusnahan dan
pembakaran buku; sengaja meringkas, mentahkik, dan mentakhrij
kitab-kitab hadis yang jumlah halamannya besar untuk menyembunyi-kan
hadis-hadis yang tidak mereka sukai; menghilangkan hadis-hadis
tertentu yang tidak sesuai dengan faham mereka; memotong-motong dan
mencuplik pendapat ulama untuk kemudian diselewengkan maksud dan
tujuannya; mengarang-ngarang hadis dan pendapat ulama; memerintahkan
ulama mereka untuk menulis suatu buku, lalu mengatasnamakan buku itu
dengan nama orang lain; tindakan intimidasi dan provokasi; membeli
manuskrip; menyogok penerbit; sampai kepada pencurian buku-buku induk
dan manuskrip untuk dihilangkan sebagian isinya, atau dimusnahkan
semuanya.

Sering terjadinya kasus-kasus penyelewengan seperti ini dibenarkan
oleh ulama-ulama kawakan di Timur Tengah, semisal: Mufti Mesir, Syaikh
Prof. Dr. Ali Jum'ah; tokoh ulama Syria, al-Muhaddits asy-Syaikh
Abdullah al-Harari al-Habasyi; tokoh ulama Maroko, al-Muhaddits
as-Sayyid Ahmad al-Ghimari; tokoh ulama Syria, Prof. Dr. Muhammad
Sa'id Ramadhan al-Buthi; tokoh ulama tasawuf di Makah, al-Muhaddits
asy-Syaikh Muhammad ibnu Alawi al-Maliki, dan ulama-ulama lainnya.

Sekte Salafi Wahabi sangat menyadari bahwa buku merupakan salah satu
media paling efektif untuk 'mengarah-kan' umat kepada faham yang
mereka inginkan. Karenanya, tidak aneh jika mereka sangat concern
dalam ranah per-bukuan, penerbitan, dan penerjemahan. Beragam jenis
buku -baik buku kertas maupun e-book/digital- mereka cetak untuk
dibagikan secara gratis maupun dengan harga murah.

Barangkali juga terlintas dalam benak Pembaca suatu pertanyaan,
mengapa Salafi Wahabi melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji itu?
Di antara jawabannya adalah, karena faham penyelewengan, pemalsuan,
perusakan, dan pe-lenyapan buku adalah doktrin ulama mereka, sebagai
bagian dari upaya memperjuangkan akidah Salafi Wahabi yang mereka
yakini paling benar. Anda mungkin tidak percaya, tapi inilah di antara
bukti yang menunjukan bahwa, sekte Salafi Wahabi mendoktrinkan para
pengikutnya untuk membakar dan melenyapkan buku-buku karya ulama
Islam.

Salah seorang tokoh ulama Salafi Wahabi Saudi, Abu Ubaidah Masyhur
ibnu Hasan Alu Salman menyatakan dalam salah satu bukunya, "Buku-buku
semacam ini banyak dimiliki orang dan mengandung akidah-akidah sesat,
seperti kitab: al-Fushush dan al-Futuhat karya Ibnu Arabi, al-Budd
karya Ibnu Sab'in, Khal'u an-Na'lain karya Ibnu Qusai, 'Ala al-Yaqin
karya Ibnu Bukhan, buku-buku sastra karya Ibnu Faridh, buku-buku karya
al-Afif at-Tilmisani, dan buku-buku sejenisnya. Begitu juga kitab
Syarh Ibnu Farghani terhadap kasidah dan syair Ibnu Faridh. Hukum
semua buku yang semacam ini adalah, dilenyapkan keberadaannya (idzhab
a'yaniha) kapan saja buku itu ditemukan, dengan cara dibakar, dicuci
dengan air…" (lihat buku Salafi Wahabi: Kutub Hadzdzara minha
al-Ulama, karangan Abu Ubaidah Masyhur ibnu Hasan Alu Salman, penerbit
Dar ash-Shami'i, Riyadh, Saudi Arabia, h. 9)

Murid setia Ibnu Taimiyah sekaligus guru Salafi Wahabi, Ibnu Qayyim
al-Jauziyah juga pernah menyatakan, "…Begitu juga, tidak perlu untuk
mengganti rugi dalam membakar kitab-kitab sesat dan melenyapkannya
(itlafuha)." (Lihat kitab: Zad al-Ma'ad karangan Ibnu Qayyim
al-Jauziyah, penerbit Muassasah ar-Risalah, vol. 3, Beirut, Lebanon,
h. 581).

Dalam bukunya yang lain, Ibnu Qayyim juga berwasiat untuk
menghancurkan dan melenyapkan buku-buku bid'ah, "Maksudnya adalah,
bahwa kitab-kitab yang mengandung kebohongan dan bid'ah ini wajib
untuk dihilangkan dan dilenyapkan. Perbuatan (melenyapkan) ini lebih
utama daripada melenyapkan alat-alat hiburan, musik, dan melenyapkan
perabot minuman keras. Sungguh bahaya kitab-kitab itu jauh lebih besar
dari bahaya-bahaya lain, dan tidak ada ganti-rugi dalam menghancurkan
dan melenyapkannya." (Ibnu Qayyim a-Jauziyah: ath-Thuruq al-Hukmiyah
fi as-Siyasah asy-Syar'iyah, penerbit Majma al-Fiqh al-Islami, Jeddah,
Saudi Arabia 1428 H., h. 325).

Begitu juga dengan Ibnu Taimiyah, soko guru Salafi Wahabi. Ia telah
mengeluarkan fatwa untuk membakar buku-buku yang dianggap bertentangan
dengan fahamnya. (Lihat akhir nomor 59 dari kitab al-Akhbar dan kitab
al-Jami' yang digabung dengan kitab Mushannaf Abd ar-Razaq 11/424, dan
kitab Mushannaf Ibnu Abu Syaibah 6/211-212, penerbit Dar al-Fikr, bab
Tahriq al-Kutub).

Jika kita berbaik sangka, barangkali wasiat dan fatwa Ibnu Taimiyah
serta muridnya tentang pembakaran dan pelenyapan buku itu dimaksudkan
untuk sesuatu yang baik. Yang menjadi rancu adalah, bid'ah dan sesat
yang mereka berdua maksud, tidak sama dengan bid'ah dan sesat yang
dimaksudkan oleh sekte Salafi Wahabi, wa bil khusus bid'ah dan sesat
versi pendiri Salafi Wahabi, Muhammad Ibnu Abdul Wahab. Scbagaimana
telah dikupas pada buku penulis yang ke-1, "Sejarah Berdarah Sekte
Salafi Wahabi; Mereka Membunuh Nemuanya Termasuk Para Ulama", Muhammad
Ibnu Abdul Wahab -begitu juga para pengikutnya- memang terkenal bengis
dan kejam terhadap umat Islam yang tidak sepaham dengannya.

http://ummatiummati.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Random Aswaja News

Total Tayangan Halaman